Please Wait, Loading...

Tuesday 25 January 2011

Keimanan dan Fenomena Alam Crop circle

 Yogyakarta bagi penulis memang istimewa dan sangat istimewa, akan tetapi “keistimewaan yogyakarta” ini apakah ada hubungannya dengan fenomena alam yang mengegerkan masyarakat beberapa hari ini? Jawabnya adalah ada  pada diri pembaca sekalian, bagaimana memaknai suatu kata “istimewa yogyakarta” yang meiliki sudut pandang yang luas.

Keistimewaan dalam tulisan ini secara otomatis tidak terkait dengan keistimewaan yang sedang dibahas oleh wakil-wakil rakyat, keistimewaan ini adalah keistimewaan dari munculnya fenomena alam yang muncul kembali dan mungkin pertama kali muncul di kota yogyakarta atau malah yang pertama kali ada di Indonesia. Fenomena alam ini yaitu fenomena terciptanya suatu lingkaran yang dalamnya adalah suatu simbol.

Secara umum fenomena ini disebut dengan Crop circle, pengertian dari Crop circle adalah suatu aneka pola teratur yang terbentuk secara misterius di ladang tanaman, dimana pola-pola ini diciptakan atau dibuat dengan cara merobohkan tanaman seperti pada tanaman padi, gandum, jagung, barley, rye, lobak dan lain sebagainya. Crop circle lebih dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman

Fenomena ini terjadi di Yogyakarta pada tanggal  24 Januari 2011 daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman, Yogyakarta. Crop circle  tidak jauh tercipta dari beberapa hari yang lalu setelah adanya fenomena alam “Halo Matahari”.

Dokumentasi dari kasus-kasus crop circle mulai terdokumentasikan di tahun 1970-an sampai dengan saat ini, dimana kurang lebihnya sudah 26 negara melaporkan sekitar sepuluh ribu crop circle.

Berbagai pendapat masyarakat indonesia menyebutnya, bahwa crop circle merupakan  “Jejak UFO ( Unidentified Flying Object )” ada pula yang menyebutnya bahwa crop circle merupakan faktor kesengajaan yang diciptakan oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu.

Crop circle merupakan suatu fenomena alam yang misterius dalam kejadiannya, jika ditinjau dari sudut pendapat terciptanya karena faktor kesengajaan yang diciptakan oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu, penulis mendapatkan sumber data metode dari dibuatnya Crop circle. Metode pembuatan Crop circle biasanya dibuat semalam, akan tetapi ada pula yang telah dibuat pada siang hari, ada beberapa macam metode yang digunakan diantaranya :
  1. Dengan cara mengikatkan salah satu ujung tali ke titik jangkar dan ujung lain ke papan yang akan digunakan untuk menghancurkan maupun merobohkan tanaman.
  2. Metode yang kedua yaitu dengan cara menggunakan alat bantu mesin roller rumput, yang dioperatori oleh petani tersebut atau si pembuat.
Pertanyaannya sekarang bagaimana dengan pendapat masyarakat mengenai pendapat yang kedua “Jejak UFO?” hal tersebut adalah sebuah misterius yang sampai saat ini “Jejak UFO” sendiri masih dalam penelitian dan pengkajian, ada beberapa sumber mengemukakan bahwa UFO dalam ilmu pengetahuan adalah tidak ada dan sampai saat ini belum diketemukan mengenai adanya UFO.

Semua masyarakat bebas mengemukakan pendapatnya, yang paling penting adalah bagaimana kita sebagai hamba Alloh swt tidak meyakini atau apalagi mengkaitkan suatu fenomena Crop circle dengan hal-hal yang bertentangan dalam agama kita, kata lain dari ajaran islam adalah mengaitkan dengan kemusyrikan.

Untuk fenomena Crop circle yang tercipta di Sleman Yogyakarta bagi penulis berpendapat sebagai berikut :
  1. Fenomena ini perlu dijadikan sebagai bahan pengkajian  bagi institusi-institusi perguruan tinggi sebagai bahan penelitian dari berbagai disiplin ilmu.
  1. Secara keabstrakannya fenomena ini adalah Wallahualam bi shawab  “Hanya Alloh saja yang maha mengetahui”  bagaiman kejadian yang sebenarnya, karena jika kita meninjau di dalam surat Al Baqarah ayat 117, Allah berfirman: mengenai penciptaan  “Ku fayakun” tersebutlah bahwa :
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.”

Makna “Kun fayakun” inilah menekankan adanya nuansa kekuasaan mengalir dalam penciptaan. Kekuasaan ini merupakan potensi tunggal yang bersemayam dalam Kesejatian Tuhan sebagai sumber segala sesuatu yang mutlak dan tanpa sekutu.

Allah memberikan kesempatan yang luas kepada umat manusia untuk belajar dan mempelajari berbagai fenomena alam raya ini. Umat manusia diberikan keluangan kemungkinan untuk mengeksplorasi obyek ciptaan-Nya secara terus menerus. Akan tetapi dalam proses pembelajaran ini, Allah tetap menunjukkan adanya kuasa tunggal tanpa sekutu, yaitu memaknai Kunfayakun.

Demikian pemaparan fenomena Crop circle  yang telah menghebohkan kembali masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, semoga dari fenomena-fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, dapat menjadikan referensi bagi kita untuk lebih meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Alloh, dan dapat pula dijadikan bahan pengkajian yang positif dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti halnya orang bijak mengatakan bahagia dunia adalah dengan ilmu, bahagia akherat juga dengan ilmu pula. Wassalam,,,
Semoga bermanfaat.